1. Takwa
Wahai saudaraku yang saleh, yang tercinta lagi ikhlas, sesungguhnya saya berwasiat pada engkau dan diriku sendiri agar kita menjaga ketakwaan kita kepada Allah. Yang mana takwa merupakan wasiat Tuhan Penguasa seluruh alam semesta, dalam kitab Nya yang nyata, untuk seluruh manusia, baik generasi terdahulu maupun yang akan datang kemudian, hingga akhir masa. Takwa merupakan ungkapan yang berarti menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh Allah. Adapun penjabaran tentang takwa itu sendiri telah jelas dari keterangan-keterangan kitab suci Al-Qur`an yang mulia dan As Sunnah (hadits) yang terang bercahaya, serta keterangan dari ulama-ulama salaf dan khalaf, maka hal itu tidak perlu dijelaskan kembali setelah nyata.
Sebagian ulama mendefinisikan ulama salaf yaitu ulama yang hidup antara masa awal islam hingga masa habisnya tabi`it-tabi`in (kira kira hingga abad ke 3 H). Adapaun ulama khalaf ialah yang hidup pada masa setelahnya hingga akhir masa. Hal ini berdasarkan hadits:
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah pada masaku (yakni generasi sahabat), kemudian yang setelahnya (yakni generasi tabi`in), dan kemudian yang setelahnya (yakni generasi tabi`it tabi`in)”
(`Athiyyatul Haniyyah Wal Washiyyatul Mardhiyah)
Al-Allamah Sayyid Ali bin Hasan Al-Aththas

Tidak ada komentar:
Posting Komentar