Minggu, 04 Oktober 2009

17 Wasiat Buat Ummat Muhammad saw

WASIAT KE 9

JAUHILAH AKHLAK-AKHLAK SYAITHANIYAH


Dan hendaknya engkau menjauhi sifat riya`, sombong,ujub,buruk sangka terhadap manusia, hasut, dan was-was. Karena sesungguhnya itu semua adalah akhlak setan.

Adapun riya` adalah engkau beramal karena makhluk dan itulah syirik kecil tanpa ragu lagi. Cukuplah riya` itu sebagai kebodohan, sebab engkau menyekutukan Allah dengan seseorang yang tidak dapat memberimu manfaat serta mudharat (bahaya) dan jika seandainya orang itu tahu bahwa engkau beramal karenanya maka jatuhlah derajatmu dalam pandangannya.

Sedangkan sombong dapat mencegahmu untuk berfikir tentang darimana asalmu? Dan bagaimana keadaanmu sekarang? Serta akan menjadi apa engkau (setelah mati)?

Bukankah asalmu dari nutfah (air mani) yang menjijikkan, dan diperutmu engkau menyimpan kotoran, dan engkau akan menjadi bangkai yang bau?

Ujub (membanggakan diri sendiri) dan hasut (iri dengki) keduanya adalah akhlaknya iblis-semoga laknat Allah menimpanya- dan akhlak orang-orang yang mengikutinya. Sebab ketika dia berbangga dengan dirinya, dia menjadi sombong dan ingkar. Dia (iblis) berkata: “Saya lebih baik dari Adama”. Dan ketika dia melihat nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada Adam as diapun menjadi marah dikarenakan hal itu lalu ia mendengki Adam as. Dan dia hanya memperoleh pengusiran dan perjauhan dari Allah. Sedangkan Adam a, ia menjadi orang yang dekat dengan Allah dan dipilih oleh Allah. Maka pahamilah dan renungkanlah hal ini niscaya engkau akan selamat dan beruntung. Dan janganlah engkau membenci atas apa yang Allah karuniakan kepada hamba Nya yang Dia kehendaki. Kenalilah kemampuan dirimu, janganlah engkau melampaui batas kemampuanmu. Dan ketahuilah dengan sebenar-benarnya bahwa engkau adalah hamba yang lemah yang tidak mempunyai kemampuan apapun atas dirimu dan orang lain baik untuk memberi manfaat, atau mudharat, atau untuk menghidupkan atau mematikan ataupun membangkitkan. Jika engkau telah mengetahui hal ini maka engkau telah berserah diri dan selamat. Renungkanlah firman Allah :

“Apa saja yang Allah anugerahkan berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.Fathir :2)


Dan juga firman-Nya:
“Katakanlah: “Wahai Allah Yang Maha Memiliki Kerajaan/Kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hisup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas) (QS. Al-`Imran: 26-27)

Rabu, 30 September 2009

17 Wasiat untuk ummat Muhammad saw

WASIAT Ke 8

PEGANG TEGUHLAH KESABARAN


Dan hendaklah engkau bersabar atas sikap orang orang yang menjauhimu, terutama dari kerabatmu, saudara iparmu, tetangga-tetanggamu, rekan-rekanmu, orang-orang yang mengenalmu, dan para penduduk di kampung atau negerimu. Jika engkau sering melihat sikap-sikap yang tidak menyenangkan mu yang timbul dari mereka, maka perbuatlah olehmu hal-hal yang baik kepada mereka yang tidak akan merugikanmu. Bahkan, hal itu akan menambah terangkatnya derajatmu khususnya terhadap keluarga-keluarga dekatmu yang memiliki hubungan darah dan nasab denganmu. Dan jika engkau dapat berkunjung kepada mereka tanpa (tempat tinggal yang) berdekatan (dengan mereka), maka lakukanlah sebab begitulah yang terdapat dalam hadits.

(“Yakni dengan berdekatan maka akan timbul kebosanan namun jika tidak brdekatan maka akan timbul kerinduan satu sama lain.”)

Dan jika engkau diuji dengan tinggal berdekatan (antara engkau dengan mereka) tanpa adanya kasih sayang maka hendaklah engkau bersabar dengan memaafkan kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan yang diperbuat orang lain kepadamu. Dan hendaknya engkau bergaul dengan baik terhadap orang-orang yang ada di sekitarmu dan hindarilah pertengkaran dan perselisihan.


Seorang penyair mengatakan:

Selama engkau hidup maka bergaullah dengan seluruh manusia
Karena sesungguhnya engkau hidup didunia tempat pergaulan (saling kenal mengenal)
Barangsiapa yang mengetahui hal itu maka ia adalah orang yang mengerti
Dan barangsiapa yang tidak mengerti
Maka ia akan menjadi teman dari penyesalan-penyesalan yang tiada henti


Dan jika ada berita atau perkara yang sampai kepadamu melaui seseorang atau melalui omongan-omongan orang lain yang mana berita itu menyakitimu, maka janganlah engkau cepat-cepat membalas dengan sikap yang tidak baik tanpa meneliti terlebih dahulu tentang kebenaran berita itu, karena umumnya yang terjadi pada zaaman sekarang ini adalah dusta dan kebohongan atau fitnah. Dan lebih cenderung menggunjing kejelekan orang daripada membicarakan kebaikannya. Sedang Allah SWT telah berfirman kepda orang-orang yang beriman:

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS. Al –Hujurat :6)

Jumat, 25 September 2009

17 Wasiat untuk ummat Muhammad saw

WASIAT KE 7

HENDAKLAH MEMBALAS KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN


Hendaklah engkau menjadi orang yang berakhlak mulia dan teguh pendirian dalam menghadapi orang yang membalas kebaikanmu dengan keburukan.

Seorang penyair berkata:

Jadilah engkau orang yang berakhlak dengan akhlak yang mulia
Agar wangi pujianmu harum semerbak
Dan berbuatlah sesuatu yang bermanfaat untuk kawanmu jika engkau ingin tetap ia tetap menjadi kawanmu
Dan balaslah musuhnmu dengan sikap yang baik.

Dan beradalah engkau selalu bersama Allah
Seakan-akan tidak ada makhluk lain bersamamu

Dan beradalah bersama makhluk-makhluk seakan-akan engkau tidak memiliki nafsu




Zuhudlah terhadap dunia, pasti Allah mencintaimu, zuhudlah engkau terhadap apa yang ada di tangan orang, pasti engkau dicintai orang.

Janganlah engkau bersedih hati, jangan berduka, jangan pula susah dan janganlah cemas karena berpalingnya orang-orang darimu dan kritikan-kritikan atau rintangan yang mereka lancarkan terhadapmu dikarenakan maksud-maksud yang baik yang engkau tujukan kepada mereka dengan mengharapkan Keridhoan Allah yang Maha Mulia, yang sebenarnya maksud-maksud baikmu itu akan membawa manfaat bagi orang-orang secara khusus maupun umum. Namun orang-orang tersebut justru tidak mendukungmu dan mencegah serta merintangimu. Itu merupakan perbuatan Setan yang ingin membuat orang-orang jauh dari segala hal yang memberi kemashlahatan dan manfaat kepada mereka. Sebab setan benci terhadap kerukunan kaum muslimin, solidaritas (rasa kesetiakawanan) mereka serta persatuan dan kesatuan mereka.

Hati-hatilah engkau, janganlah berkeluh kesah atau merasa bosan atau jemu karena sikap mereka terhadapmu. Atau mungkin nafsumu berkata kepadamu: “Bagaimana engkau bersunguh-sunguh dala melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka sedangkan mereka menentangmu, bahkan tidak berterimakasih kepadamau”. Hati-hatilah terhadap sikap seperti itu karena itu memang tabiat manusia, sekalipun dalam hubungannya dengan Allah yang Maha Agung lagi Maha Tinggi. Padahal Dialah Allah yang menciptakannya dan memberinya rezeki. Tidaklah engkau menyimak firman Nya :

“Binasalah manusia, alangkah amat sangat kekafirannya?” (QS. `Abasa:17)


“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterimakasih kepada Tuhannya”. (QS. Al-`Aadiyat:6)



“Dan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang Nuh as di waktu itu dia berkata kepada kaumnya :”Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah lah aku bertawakkal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku”. (QS. Yunus:71)


Dan juga Hud as, serta nabi Shaleh as bersama kaum mereka. Juga Nabi Ibrahim as dengan Namrud dan abi beliau sendiri (yakni Azar), Nabi Ya`kub dengan saudaranya, Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya. Nabi Ayyub as dengan musibah yang menimpanya. Nabi Musa as dengan Bani Israil setelah mereka selamat dari laut merah, dan setelah mereka mendengar Firman Allah ketika mereka berkata (kepada Musa as): “Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan terang-terangan”, dan beberapa peristiwa-peristiwa lainnya yang menimpa mereka. Nabi Isa as dengan `Ashabul Maidah dan kaumnya yang lain. Dan juga Sayyidina Muhammad saw dengan kaumnya dan dengan para sahabatnya seperti yang terjadi pada perjanjian Hudaybiyah dan pada saat pembagian harta rampasan perang (sebagaimana yang diriwayatkan, saat itu ada seorang arab badui yang memprotes cara pembagian yang dilakukan oleh Rasulullah saw). Sehingga nabi saw bersabda: “Semoga Allah merahmati saudaraku Musa as. Sungguh dia telah dicoba dengan cobaan yang lebih dari ini dan dia mampu bersabar.”

Kemudian (renungkanlah) yang terjadi pada Abu Bakar Ash Shiddiq ra. Setelah wafatnya Rasulullah saw dengan para sahabat yang lain, dan begitu juga dengan golongan orang-orang yang murtad. Lalu (renungkanlah pula) apa yang terjadi pada para sahabat ra yakni berupa sikap kasar dari orang-orang terhadap mereka. Kemudian apa yang terjadi pada Tabi`in serta para pengikut mereka hingga zaman kita ini. Maka engkau dapat mengambil suri tauladan dari mereka-mereka itu.

Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah saw itu suri tauladan yang baik bagimu”. (QS. Al-Ahzab:21)


Dan sungguh aku telah melihat bahwa Al-Faqih Al-allamah Sayyid Umar Bin Abdullah Bamakramah telah mengisyaratkan tentang hal-hal tersebut diatas dalam sebuah Qashidahnya yang awalnya berbunyi :

Wahai sahabat karibku, telah parah keadaan-ku
Sedang aku tak ingin melakukan rekadaya
Rekadaya hamba adalah sedikit sekali dalam urusan yang telah ditakdirkan Allah


Oleh karena itu renungkanlah dan pahamilah nasihat-nasihat tersebut, maka Insya Allah engkau akan memperoleh petunjuk.

Rabu, 16 September 2009

17 Wasiat buat ummat Muhammad saw

6.Hindarilah Perkataan dan Perbuatan Jelek

Hati hatilah terhadap perkataan-perkataan buruk juga keji terhadap orang lain. Sebab perkataan keji hanya akan membuat nista orang yang mengatakannya, bukan orang yang dikatainya, walaupun kekejian atau keburukan itu benar-benar ada padanya. Begitu pula perkataan yang baik hanya akan membuat mulia orang yang mengatakannya. Sebagaimana firman Allah SWT :

“’Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dtuduhka oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki mulia (surga).

Oleh karena itu janganlah engkau berbicara atau menjawab kecuali dengan perkataan yang membuatmu mulia. Dan janganlah engkau membalas kecuali dengan sikap yang membuatmu terhormat.

Hati-hatilah engkau jangan sampai engkau terburu-buru membalas musuhmu dengan sesuatu sikap yang tidak diperintahkan Allah. Allah SWT berfirman:

“ Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada ermusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia”. (QS. Fuslihat: 36)



“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A’raf :199)


Jika engkau mengatakan :”Jika saya berbuat seperti itu (yakni membalas keburukan dengan kebaikan ) maka musuh saya akan bertambah berani kepada saya”, maka ketahuilah bahwa Allah lebih tahu darimu tentang akhir atau akibat dari segala urusan dan Dia Maha Mengetahui lagi Melihat para hamba-hamba-Nya.

Selasa, 15 September 2009

17 Wasiat buat ummat Muhammad saw

5. Jadilah Seorang Hamba Allah Yang Penyayang

Jadilah engkau termasuk hamba-hamba Allah yang maha Penyayang (Ibadurrahman).

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik” (QS. Al Furqon :63)

“Dan mereka yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka (yakni shalat tahajjud karena Allah semata)” (QS. Al Furqon :64)

“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami. Sesungguhnya azab Nya itu adalah kebinasaan yang kekal.” (QS.Al-Furqon:65)

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir. Dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS.AlFurqon:67)

“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alas an) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya).” (QS.Al Furqon :68)

“Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang )yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al Furqon: 72)

“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mreka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta”. (QS. Al Furqon :73)

“Dan orang-orang yang berkata :”ya Tuhan kami, anugerahkanlah kep[ada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami iman bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqon :74)

17 Wasiat untuk ummat Muhammad saw

4. Wasiat Lukman Al-hakim Kepada Anaknya


Aku bacakan kepadamu apa yang difirmankannya oleh Allah Yang Maha Pengasih melaui lisan kepercayan Nya Lukman Al-Hakim diantara yang ia wasiatkan kepada putranya:

“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. Lukman :13)

“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau langit atau dibumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus (yakni ilmu Nya meliputi segala sesuatu bagaimanapun kecilnya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Lukman :16)


“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) melakukan kebaikan dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (QS. Lukman:17)


“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong lagi membanggakan diri”. (QS. Lukman :18)

“Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Lukman :19)

Senin, 14 September 2009

17 Wasiat untuk ummat Muhammad saw

3. Wasiat Niat dan Akhlak Yang Baik

Berniatlah untuk melakukan kebaikan kepada seluruh orang muslim, sebab telah dijelaskan dalam hadist :

Niat seseorang muslim lebih baik dari amalnya (yang dilakukan tanpa niat)”.

Dan telah dijelaskan pula dalam hadist lain:

Hanya saja segala amal (perbuatan) tergantung pada niatnya”.

Dan janganlah engkau menyimpan keburukan dan jangan pula engkau menyembunyikan rasa dendam, dan pengkhiatan terhadap salah seorang kaum mukmin. Barang siapa yang menjauhi sifat-sifat seperti itu (dendam, khianat, dsb.) serta suci hatinya dan bersih batinnya dari dendam khianat, dan dengki terhadap muslim yang lain, maka dia akan menjadi orang yangpaling tinggi kualitasibadahnya diantara seluruh penduduk bumi, dan tidurnyapun dinilai ibadah.1

Hal ini sebagaimana yang telah dijelaskan oleh junjungan kita Nabi pilihan.2

1. sebab hatinya bersih dari sifat-sifat yang dapat merusak amal shaleh yang telah ia kerjakan seperti:

2.Banyak hadist yang berkaitan dengan hal ini diantaranya: “Sesungguhnya orang mukmin dapat mencapai derajat orang yang bangun malam (qiyamullail)_ dan puasa (disiang hari) dengan akhlaknya yang baik.